NAUDZUBILLAHI MINDZALIK..!!! Biksu Ini Kena Azab Karena Bantai Muslim Rohingya? ((BANTU SHARE))
Sejak kemarin, media sosial diramaikan dengan foto seorang biksu yang di sekujur tubuhnya penuh benjolan. “Azab Allah pada pembantai muslim Rohingya,” demikian judul foto yang tersebar di Facebook dan Google Plus itu.
Melihat gejalanya, sakit yang diderita oleh biksu tersebut dalam istilah kedokteran disebut neurofibromatosis. Yakni kelainan genetik, di mana neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya. Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.
Namun, benarkah biksu tersebut adalah biksu Myanmar yang diazab Allah karena membantai Muslim Rohingya? Hasil penelusuran Tarbiyah.net, foto tersebut telah beredar di internet sejak beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2013, foto tersebut telah diunggah di Pinterest oleh Jennifer Payandeh dengan keterangan “Biksu Thailand penderita neurofibromatosis.”
Situs Thedailyweird pada Juni 2013 juga merilis foto tersebut dengan
keterangan yang sama: Biksu Thailand penderita neurofibromatosis.
Kesimpulannya, foto tersebut benar bahwa ada biksu yang menderita neurofibromatosis. Namun, biksu itu bukanlah biksu Myanmar melainkan biksu Thailand dan foto tersebut merupakan foto lama sejak beberapa tahun yang lalu.
Sebelumnya, pada Mei lalu juga beredar foto-foto sejumlah biksu Budha mengalami kecelakaan hebat. Bus yang mereka tumpangi terguling. Banyak pengguna media sosial yang menyebarkan bahwa itu adalah biksu Myanmar yang terkena azab karena membantai Muslim Rohingya. (Baca: Biksu Budha Kecelakaan Hebat, Azab Akibat Bunuh Muslim Rohingya?)
Setelah ditelusuri Tarbiyah.net, ternyata foto-foto tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2012. Media Thailand esanguide.com telah mengunggah foto-foto tersebut pada 22 Maret 2012, dengan memberikan keterangan berita bahwa bus yang ditumpangi oleh para biksu yang hendak ke China untuk studi banding terguling. 35 orang biksu terluka dalam kecelakaan hebat tersebut. 32 di antaranya biksu laki-laki dan 3 di antaranya perempuan. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit.