SEBUAH PENELITIAN YANG DIPUBLIKASIKAN OLEH CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION (CDC) TENTANG VIRUS ZIKA BARU-BARU INI MEMBERITAHUKAN BAHWA ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK DARI SERANGAN VIRUS INI BISA MENGANCAM KESEHATAN PENDENGARAN BAYI.
Tim penelitian yang berasal dari Brasil ini meneliti rekam medis dari 70 bayi dengan microcephaly atau ukuran kepala yang lebih kecil dari normal karena infeksi virus Zika. Serangkaian tes menunjukkan bahwa terdapat 5 bayi yang juga menderita gangguan pendengaran yang disebut dengan gangguan pendengaran sensorineural.
“Sejauh ini yang diketahui bahwa virus Zika mengancam kesehatan kepala bayi dalam kandungan. Namun ternyata virus ini juga bisa merusak kesehatan pendengaran dan hal ini tidak boleh diremehkan,” tulis penelitian ini.
“Gangguan pendengaran sensorineural sendiri menyumbang hampir 90% dari kasus tuli. Gangguan ini akan menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam yang menghubungkannya dengan otak. Hasilnya, bisa terjadi kecacatan permanen pada telinga.”
“Masalah pendengaran pada bayi diketahui bisa terjadi karena infeksi lain yang ditularkan melalui rahim dari ibu ke anak seperti infeksi rubella atau sifilis. Sementara untuk kasus virus Zika, memang pola yang ditemui sama. Namun para peneliti masih memerlukan penelitian lanjutan lain untuk memastikannya.”
banner2
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.