Itulah janji yang tidak dapat bapak tepati lagi. Walau bagaimanapun nantinya saat saya menemukan lelaki itu, saya akan tetap mengenalkannya, meskipun mereka cuma akan sama-sama melempar senyum dalam kalbu.
Saya selalu bertanya " Bapak apakah kamu merindukanku? "
Saya tidak pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi saat seorang sudah pergi menemui yang kuasa, apakah mereka dapat merasa lapar?
Merasa marah dan terlebih apakah mereka dapat rasakan rindu? Saya tidak pernah tahu hingga yang saya lakukan hanya mengirim doa tiap-tiap malam agar ia tetap bahagia dialam sana.
Bila dapat saya berjumpa, saya menginginkan sekali memeluknya dan bercerita semuanya keluh kesahku seperti saat saya kecil dahulu.
Namun saya tidak dapat menolak takdir, bila memang Tuhan telah berkendak saya juga tidak dapat mengubah rencana-Nya.
Saya tidak pernah marah pada Tuhan karena telah mengambilnya dari tengah-tengah keluarga kami, setidaknya saya bersyukur karena ia telah bahagia disana, meskipun rindu tidak kunjung henti, saya selalu tahu kalau ia selalu baik-baik saja. Walau pertanyaan " apakah Bapak merindukanku? " Tidak akan pernah berhenti.
kisah ini bisa kita jadikan pedoman bahwa sayangilah orangtuamu sebelum mereka pergi meninggalkanmu selama-lamanya....
saya berpesan kepada saudara-saudari dan semuanya agar membantu saya membagikan ini untuk dijadikan pelajaran untuk kita semua,betapa berartinya kasih sayang orangtua.
http://www.beritaimformasi.com/2016/04/untuk-ayahku-yang-sudah-berada-di-alam.html