WASPADAI...!! Perhatikan TAHAPAN Pendekatan “MISIONARIS” Dan PERBEDAAN Cara SHOLATnya...
Di Indonesia yang menganut paham demokrasi “serba bebas”, sempalan atau ajaran apapun dapat masuk serta atau mengatas namakan Islam dalam penyebarannya. Pola penyebaran itu dapat tampak secara frontal ataupun terselubung dengan cara bertingkat.
Untuk itu, kita sebagai orang awam, butuh kiranya mengerti serta tahu pola penyebaran mereka, intinya para “Ustadz” mereka, atau oleh sebagian pihak disebut dengan “misionaris” Syiah.
Misionaris Syiah ini bakal mengajarkan pemahaman Syiah dengan cara bertingkat. Pada tingkat awal belum diajarkan pemahaman Syiah, malah yang diajarkan bagaimana membahas kitab-kitab Ahlussunnah.
Seperti membahas Kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Bulughul Maram, Sunan Abu Dawud serta Kitab Sunnah lainnya.
Namun pada setiap sesi pemberian pemahaman kitab-kitab itu selalu digiring untuk diberikan doktrin tentang mazhab Ahlul Bait secara terselubung.
Penggunaan Mazhab Ahlul Bait (Mazhab keluarga Nabi) adalah ciri sendiri untuk orang Syiah. Mereka tak menamakan Mazhab Syiah supaya menarik serta tak membuat gusar orang yang sedang belajar pada mereka.
Sholat tak bersedekap serta penggunaan Karbala
Sesudah pada tahapan semisal akhir kelas 5, jadi awalilah diajarkan perbandingan Syiah-Sunni. Lalu baru di ajarkan inti Syiah pada kelas 6. Hal semacam ini seperti yang dinyatakan oleh kelompok yang pernah berhubungan
dengan Pesantren YAPI Bangil atau Yayasan Muthahhari Bandung.
Serta metode ini tak tutup kemungkinan dipakai juga di pondok pesantren yang terindikasi Syiah yang ada di Solo atau daerah yang lain. Meskipun tak semuanya santrinya memperoleh materi sekitar pemahaman Syiah. Dalam makna cuma santri atau bebrapa kalangan tertentu saja yang didapatkan materi itu.
Dalam pembahasan kajian fikih yang diadakan senantiasa saja mengangkat pendapat Mazhab Ahlul Bait sebagai pengganti kata Syiah. Kelompok ini bakal menyampaikan kalau pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafi’i serta Ahmad sekian.
Posisi berdiri Imam ada di bawah Makmum
Adapun menurut pendapat Ahlul Bait sekian. Serta yang rajih yaitu pendapat Ahlul Bait. Atau memakai kalimat yang semisalnya ; mazhab keluarga Nabi, pendapat Amirul Mukminin Ali dan seterusnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
" Sholat-lah kalian sebagaimana kalian melihat saya Sholat. " HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 serta Muslim no. 1533
MuslimNetizen. com
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan supaya membaca Al-Fatihah dalam tiap-tiap raka'at,
لاَ صَلاَةَ لِمَن�' لَم�' يَق�'رَأ�' بِفَاتِحَةِ ال�'كِتَابِ
" Tidak ada shalat untuk orang yg tidak membaca Al-Fatihah. "
HR. Bukhari serta Muslim
Benarkah cara ini yang di ajarkan oleh Islam menurut Anda...?! Wallahu a'lam bishawab..
rangkuman ceramah Ust. Anung Al-Hamat, Lc., M. Pd. I | sumber : Islampos. com, Kiblat. net Senin 5 Rejab
http://www.resep-sehat12345.com/2016/03/waspadai-perhatikan-tahapan-pendekatan.html