Sebagai umat Muhammad yg taat kepada Allah SWT dan menjunjung Nabi Muhammad, sudah sepatutnya mendengar apa yg disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya. Tentulah semua tutur Rasulullah menjadi pedoman bagi kita semua. Begitu juga sebaliknya, jika Baginda Rasulullah SAW melarang pasti hal demikian tidak baik bagi umatnya (kita semua).
Beberapa golongan manusia yg muslim tdk memperdulikan larangan dan juga petunjuk Rasulullah SAW. Sering kita melihat masih saja kaum muslim yg tdk mentaati apa yg disampaikan Rasul. Bahkan sangat banyak manusia tdk mematuhi perintah Allah SWT, naudzubillah.
Diantara hal-hal yg dilarang oleh Rasulullah, berikut 2 larangan terdapat dalam hadist : “Sesungguhnya aku melarang 2 suara yg paling bodoh dan keji, yakni suara seruling ketika sedang mendapat nikmat dan suara tangis yg keras ketika mendapat musibah” (HR. Tirmidzi dan Baihaqi; hasan).
1. Suara Seruling Ketika Sedang Mendapat Nikmat.
Hal ini kerap dilanggar oleh beberapa umat Islam sekarang ini. Beberapa orang menganggap hal tersebut masalah biasa dgn membolehkannya. Padahal sudah jelas Rasulullah SAW melarangnya dan menjuluki dgn perbuatan bodoh dan keji.
Coba Anda lihat jika kebetulan sedang berada di acara walimah (pesta pernikahan). Padahal seharusnya walimah merupakan wujud syukur dan memberitahukan kebanyak orang bahwa sepasang anak manusia sedang melangsungkan pernikahan. Mirisnya pernikahan yg Islami telah hilang dan menjadi ajang hiburan yg menjerumus kedalam hal-hal terlarang.
Pada acara pesta atau walimah tidak jarang adanya musik-musik diselingi dengan suara seruling. Bukan hanya menggunakan kaset bahkan beberapa diantaranya mengundang grup musik atau sejenisnya sebagai pertunjukan langsung tentu atraksi music seruling juga ada.
Selain walimah, tdk jarang juga acara keagamaan yg diiringi dengan music-musik seperti acara khitanan atau kenduri sunatan Rasullah. Naudzubillah, padahal Rasul melarang hal demikian.
2. Menangis dengan Keras Saat Musibah (Meninggal Dunia)
Berduka boleh saja, karena lazimnya seseorang yg sedang kehilangan atau musibah akan sedih (duka). Namun, jangan sampai larut dan menangis sampai keras hingga meraung-raung, meratapi. Ini sangat dilarang dalam Islam dan sesuai penjelasan hadist Rasulullah SAW diatas.
Sebagai umat Islam kita haruslah lebih bersabar saat sedang menghadapi musibah seperti kehilangan seseorang paling dekat (orang tua meninggal atau anak), sedang ditimpa bencana alam dan lain-lainnya. Berdoalah kepada Allah SWT supaya dikuatkan dalam menghadapi cobaan. Karena cobaan datang dari Allah SWT untuk menguji hamba-Nya.[[liputan7]]