Ada cerita menarik perihal seorang istri yang bercanda dengan suaminya. Si istri selalu ajukan pertanyaan perihal wanita lain, “Wahai suamiku, adakah wanita lain yang lebih cantik, tambah baik, lebih menawan daripada diriku? ” Sang suami tak pernah berikan jawaban terkecuali dengan kalimat, “Aku tidak tahu. ” Si istri juga agak kesal lantas ajukan pertanyaan lagi, “Kenapa senantiasa dijawab tidak tahu? ” Suaminya menjawab, “Istriku, bagaimanakah saya tahu bila di hadapanku senantiasa ada seseorang bidadari yang bikin hatiku tertawan dengan akhlaknya yang menawan. ” Si istri juga tersipu dengan jawaban suaminya.
Dalam keluarga, bercanda butuh dikerjakan. Termasuk juga senda gurau seseorang suami pada seseorang istri,
atau demikian sebaliknya. Dapat dipikirkan bila dalam keluarga itu senantiasa serius serta cemberut, mungkin saja mudah muncul stres.
Dalam kaitan ini Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap orang yang lakukan sesuatu yg tidak ada zikir pada Allah didalamnya dinilai juga sebagai orang yang bermain-main serta lakukan kesia-siaan, terkecuali empat orang, - satu diantaranya, yakni suami-istri yang bersenda gurau” (HR Nasa’i).
Islam menempatkan kesibukan bercanda suami-istri juga sebagai sisi untuk bangun keselarasan dalam keluarga, karenanya tak dikira juga sebagai kesibukan yang sia-sia.
Dengan catatan, bercanda yang dikerjakan terus melindungi perasaan semasing pasangan, tak kelewat batas, dan tak mengundang dosa serta kemaksiatan.
sumber ;http://share-publik.blogspot.co.id/2015/11/kisah-romantis-luluhnya-hati-istri.html