Tolong Bantu Share - Banyak kisah di tanah suci. Salah satunya cerita jamaah yang tak ingat sudah melihat Kakbah meski sudah melakoni tawaf di Masjidil Haram. Hal ini dituturkan Machasin, pembimbing ibadah dari embarkasi SOC kloter 42.
Dia menuturkan bahwa ada salah satu jamaahnya yang mengalami gangguan psikologis. Kelakuan aneh-aneh pun kerap dilakukan oleh jamaah yang sengaja disamarkan identitasnya ini. Meski raganya sudah di tanah suci, dia merasa masih berada di kampung halamannya di Jawa Tengah.
“Jadi anggota rombongan saya itu ada satu yang sulit diatur, gak mau pakai ihram. Kalau pakai ihram sebentar kemudian dilepas,” ujarnya di Makkah, Rabu (31/8/2016). Berbagai upaya, ujar Machasin, telah dilakukan agar ibadah haji sang jamaah paripurna.
Termasuk membujuk agar yang bersangkutan mau melaksanakan rangkaian umrah wajib. “Dia merasa masih di tanah air, minta agar diantar ke makam bapaknya untuk berdoa, lalu saya bujuk berdoa yang baik itu di masjid, akhirnya dia mau,” ulasnya.
Machasin bersama para jamaah lain akhirnya membantu sang jamaah melakoni ritual tawaf, sai, hingga tahallul. Namun, apa yang terjadi? Sang jamaah saat ditanya mengaku sama sekali belum melihat Kakbah. Padahal, ritual umrah dilakukan dengan cara mengelilingi Kakbah tujuh kali mulai dari rukun Hajar Aswad ke arah kiri. “Pas pulang enggak ingat sama sekali. Kakbah itu sama sekali gak tahu. (Ke Masjidil Haram) dibawa pakai taksi, dia malah ingatnya punya teman polisi di sini dan diajak pergi-pergi,” tuturnya dengan ekspresi heran.
Keanehan pada diri sang jamaah, sambung Muchsin, memang sudah terlihat tanda-tandanya sejak di tanah air. "Itu mulai dari Donohudan, sudah begitu lanjut ke bandara sini, di tanah air fisiknya sehat, waktu pertemuan-pertemuan di KBIH gak masalah, cuma suka menyendiri saja,” ujarnya. Kini sang jamaah dalam kondisi baik, bahkan tadi ikut ziarah ke berbagai tempat bersejarah di Makkah.
Hanya saja kelakuannya masih agak aneh. “Kamarnya kan di sini paling cuma mandi di sini nanti tidurnya ke musala,” tuturnya lagi. Secara fisik, kata dia, sang jamaah tidak ada masalah. Lantaran itu Machasin mengusulkan agar calon jamaah haji selain dites kesehatan fisik, juga diuji kesehatan mentalnya. “Kalau boleh usul, jamaah tak hanya dites kesehatan fisik tapi mentalnya juga,” pintanya.
(fid)
sumber : okezone.com