Tolong Bantu Share - Sungai Eufrat merupakan salah satu sungai yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan ajaran Islam. Sungai yang menjadi sumber mata air di Anatolia, Turki, dan bermuara di Teluk Persia itu berkali-kali disebutkan dalam berbagai hadis.
Dalam sejarah Islam, Abu Hurairah mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sampai (jika) Sungai Eufrat surut sehingga muncul gunungan emas, dimana banyak orang (yang berada di sana) berjuang untuk berebut emas tersebut, hingga kemudian mereka saling membunuh. Sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berjuang. Dan setiap yang terlibat (dalam perang) berkata, ‘mudah-mudahan aku orang yang selamat itu’.”
Dalam riwayat lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.” (HR Bukhari Muslim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda,
“Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya.” Imam Abu Dawud juga meriwayatkan Hadis yang sama.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah pernah bersabda, bahwa sungai yang mengalir di tiga negara besar, Turki, Suriah, dan Irak itu pada saatnya nanti akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas.
Selain itu, dalam kitab Al-Burhan fi `alamat Al-Mahdi Akhir Az-Zaman, diungkapkan bahwa keringnya sungai Eufrat merupakan saat datangnya Al-Mahdi sebagai tanda datangnya Kiamat.
Tampaknya, hadis dan riwayat tersebut mulai menjadi kenyataan. Segala fakta yang membuktikan semakin dekatnya kiamat satu per satu terungkap.
Baru-baru ini dilansir dari laman Linkedin, penelitian terbaru yang dilakukan oleh NASA dan Universitas California berhasil mengungkap fakta bahwa kiamat memang sudah dekat. Kedua lembaga itu telah meneliti sistem sungai di Timur Tengah.
“Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun terakhir sejak tahun 2003, debit air sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dari mulai Turki, Suriah, Irak dan Iran, telah kehilangan sebanyak 144 juta kilometer kubik, artinya sungai ini semakin mengering,” ujar Irvine dari ilmuwan NASA dan Universitas California, Amerika Serikat, dalam siaran pers bersama para peneliti lainnya, mengatakan sekitar 60 persen dari berkurangnya air ini adalah akibat “pompa air yang terus menghisap air tanah.”
Tak hanya pemberitaan mengeringnya Sungai Eufrat saja, bahkan isu tentang harta karun mulai diperbincangkan di mana-mana.
Dalam sejarah Islam, Bukhari mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Hal tersebut dekat dengan waktu di mana Sungai Eufrat akan surut dan Harta karun emas itu pun mulai terlihat. Maka siapapun tidak diperkenankan untuk mengambilnya".
Polemik tentang ketersediaan air dari sungai selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya. Pembangunan DAM selalu menjadi masalah bagi negara-negara ini. Pembuatan DAM di Turki mempengaruhi debit air yang mengalir di Suriah.
Bendungan raksasa Keban yang dibangun di sekitar sungai Eufrat setinggi 210 meter memotong aliran. Dengan kata lain, berhentinya pembuatan DAM di Suriah akan mempengaruhi air di Irak.
Meski belum mencapai tahap perang, tapi perdebatan tentang air masih terjadi di antara negara-negara tersebut. Banyak orang mulai khawatir, bahwa sabda Nabi Muhammad SAW akhirnya menjadi kenyataan.
Rasulullah SAW mengatakan dalam Hadis, jika Eufrat mengering maka akan ada pertempuran setelah itu.
Kekhawatiran ini kian terbukti dari banyaknya pihak yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman terkait dengan sungai kering berakhir di Teluk Persia. (Ism, Huffington Post, Linkedin, InfoIndoNow)
sumber : dream.co.id