Tolong Bantu Share - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menulis puisi tentang Yuyun yang menjadi korban kekejian 14 pemuda di Lembak, Rejang Lebong, Bengkulu. Puisi yang ditulis Kamis (5/5) diberi judul Nyala Untuk Yuyun. Bagi politikus PPP itu, insiden yang dialami Yuyun adalah tragedi.
Berikut Puisi Menang Lukman Hakim untuk Yuyun:
Nyala Untuk YuyunTragedi Yuyun adalah puncak gunung es kasusAnak itu jadi korban kekerasan seksual yang mengenaskanBanyak kasus serupa yang tak terlaporkan luput dari amatanYuyun juga bukan satu-satunya pihak korbanTanpa mengecilkan kebejatan dan kebiadabanPara pelaku pun sesungguhnya juga korbanMereka korban lingkaran setanTerjerat kriminalitas terbelenggu rantai kemiskinanPada kasus di Bengkulu yang begitu menghentakSemua pelaku adalah remaja yang habiskan waktu dengan arakAnak-anak putus sekolah yang kehilangan akal sehatMelampiaskan energinya dengan berbuat jahatKondisi orang tua dan lingkungan setempat tak kalah kusutTerhimpit beban hidup yang silang sengkarutDitambah pengabaian dan pembiaran elitKompleksitas persoalan menjadi begitu komplitKasus Yuyun makin nyalakan sinyal bahaya yang bikin mirisRemaja putri dibayangi kekerasan seksual teramat sadisTrauma seumur hidup atau berujung kematian tragisRemaja putra diintai bahaya pornografi dan miras sarat mudaratMembuat mereka mati nalar jadi nekat berbuat jahat dan bejatSinyal bahaya itu harus kita seriusi dengan segala perhatianHukum pelaku dengan sanksi berat yang cerminkan keadilanPerkuat ketahanan keluarga sebagai penjaga kebaikanPerbanyak aktivitas pendidikan keremajaanHindari cara pandang misoginis yang puritanTingkatkan kepekaan atas potensi kekerasan anak dan perempuanSelama ini kaum perempuan diposisikan sebagai biang masalahPerempuan korban kekerasan seksual justru dituding salahUpaya pencegahan hanya fokus pada satu sisi berat sebelahBerkutat pada perempuan dilarang mengundang nafsu priaIni seperti penggembala yang dimintaAgar dombanya jangan menggoda serigalaPadahal dalam kasus Yuyun yang begitu piluKorban sama sekali tak hendak mengundang nafsuMempersoalkan baju yang ia pakai sungguh amat keliruIa dalam perjalanan pulang dari kegiatan mulia mencari ilmuRute yang ditempuh pun sudah biasa dia tahuIa bukan penyebab tragedi seperti yang dituduhkan ituMaka belajar dari kasus iniAda cara lebih adil untuk menekan risiko terjadiYaitu dengan massif menanamkan kesadaran diriBahwa kapan dan dimana pun anak dan perempuan wajib dilindungiJuga perlu dicari apa penyebab nafsu syahwat tak terkendaliHingga hilang kewarasan berbuat keji tak manusiawiBila ternyata pemicunya adalah miras dan pornografiPenyalahgunaan dua hal itu harus pula dibasmiKasus ini sungguh menampar kita semuaMenyadarkan betapa tugas memanusiakan manusiaMenjadi semakin tak sederhanaYuyun sayangKamu telah berpulangKembali kepadaNya dalam dekapan kasih sayangKematianmu tak boleh sia-siaKita di sini akan terus berjagaLentera perlindungan anak dan perempuan harus terus menyalaKamis, 5 Mei 2016,
Lukman Hakim Saifuddin
sumber : forum.merdeka