“Adapun pada saat sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab waktu itu begitu pas untuk dikabulkan”. (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48)
Yang disebut yaitu begitu pas serta layak untuk dikabulkan. Karena di waktu tersebut seseorang hamba akan terasa dekat dengan Rabb-Nya, lantaran penghambaan seseorang hamba merendahkan dirinya dihadapan sang Khalik.
Dan di kitab shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam Beliau bersabda, hal semacam ini seperti dijelaskan dalam riwayat Muslim.
“Bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Hamba yang paling dekat pada Tuhannya yaitu hamba yang sedang sujud, maka
perbanyaklah do’a oleh anda sekalian pada saat sujud, ” (HR. Muslim)
Akan tetapi perbanyak do’a pada saat sujud atau ruku’ tak bermakna memberi dengan do’a yg tidak di terima dari Rasulullah saw. Perbanyak do’a dalam hadis diatas diantaranya memiliki kandungan makna mengulang-ngulang satu do’a dalam sujud atau ruku’. Pengertian ini ditunjuki oleh hadis Nabi saw diantaranya yang diriwayatkan Muslim dari Aisyah kalau Aisyah berkata :
Sebenarnya Rasulullah saw memperbanyak do‘a pada waktu ruku’ dan sujudnya dengan membaca : “Subhanaka Allahumma rabbana wa bihamdika Allahummagfirli, ” (HR. Muslim)
Bisa juga memperbanyak doa ini :
Diriwayatkan dari Hudaifah ra ia berkata : " Saya pernah salat bersama Nabi saw, didalam rukuknya beliau membaca : Subhaana rabbiyal-‘adziim serta dalam sujudnya : Subhana rabbiyal-a’la, ” (HR. Muslim)
Mengenai diriwayatkan dari Aisyah ia berkata : " Bahwasanya Rasulullah saw dalam rukuk serta sujudnya beliau membaca : Subbuhun Quddusun Rabbul Malaikati war-Ruuh, ” (HR. Muslim)
Pada hadits diatas, telah terang kalau bila kita menginginkan do’a kita bisa cepat terkabulkan, jadi bisa menggunakan amalan yang sesuai sama hadits diatas. Serta memaksimalkan diri untuk berdo’a dalam kesungguhan serta kekhidmatan. (islampos)
